PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Tindak tutur atau tindak komunikatif
terdapat dalam komunikasi berbahasa. Tindak komunikatif merupakan hasil dari
suatu ujaran kalimat dalam kondisi tertentu. Seorang penutur yang ingin
mengemukakan sesuatu kepada mitra tutur, maka yang ingin dikemukakannya itu
adalah makna atau maksud kalimat. Cara menyampaikan makna atau maksud, penutur
harus menuangkannya dalam wujud tindak tutur.
Tindak komunikatif yang akan dipilih
sangat bergantung pada beberapa faktor. Maksud dalam tindak tutur perlu
dipertimbangkan berbagai kemungkinan tindak tutur sesuai dengan posisi penutur,
situasi tutur, dan faktor-faktor yang lainnya. Penutur cenderung menggunakan
bahasa seperlunya dalam berkomunikasi. Pemilihan bahasa oleh penutur lebih mengarahkan
pada bahasa yang komunikatif. Melalui konteks situasi yang jelas suatu
peristiwa komunikasi dapat berjalan dengan lancar.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
saja faktor-faktor penentu tindak komunikatif?
2. Bagaimana
contoh dari setiap faktor tindak komunikatif?
C.
Tujuan
Dengan penulisan makalah ini, semoga
pembaca dapat memahami faktor-faktor penentu tindak komunikasi, baik pengertian
maupun contoh-contohnya.
PEMBAHASAN
A.
Penutur
dan Mitra Tutur
Konsep
penutur dan mitra tutur ini juga mencakup penulis dan pembaca bila tuturan
bersangkutan dikomunikasikan dengan media tulisan. Aspek-aspek yang berkaitan
dengan penutur dan mitra tutur bisa mencakup usia, latar belakang sosial,
ekonomi, jenis kelamin, tingkat keakraban, dan sebagainya.
1. Penutur
Penutur
merupakan seseorang yang ingin menyampaikan tindak tutur kepada lawan bicara
(mitra tutur) dimana dalam penyampaian tersebut ada pesan yang ingin
disampaikan.
2. Mitra
tutur
Mitra
tutur merupakan seseorang yang menjadi lawan bicara dari penutur dan bertindak
sebagai penerima pesan serta menunjukkan hubungan timbal balik dalam
berkomunikasi.
B.
Tujuan
Tuturan
Bentuk-bentuk
tuturan yang diutarakan oleh penutur dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuan.
Dalam hubungan itu bentuk-bentuk tututan yang bermacam-macam dapat digunakan
untuk menyatakan maksud yang sama. Atau sebaliknya, berbagai macam maksud dapat
diutarakan dengan tuturan yang sama. Di
dalam pragmatik berbicara merupakan aktivitas yang berorientasi pada tujuan.
Contoh
:
Bentuk-bentuk
tuturan “pagi”, “selamat pagi” dan “met pagi” dapat digunakan untuk menyatakan
maksud yang sama, yakni menyapa lawan bicara yang dijumpai pada pagi hari.
C.
Konteks
Tuturan
Konteks
tuturan adalah konteks dalam semua aspek fisik atau seting sosial yang relevan
dari tuturan bersangkutan. Di dalam pragmatik konteks itu pada hakikatnya
adalah semua latar belakang pengetahuan (background
knowledge) yang dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur.
Contoh :
Dalam
tindak tutur yang bertemakan kebudayaan. Antara penutur dan mitra tutur harus
memahami apa yang dibicarakan dalam tema atau topik budaya tersebut.
D.
Situasi
Situasi
merupakan sebuah kondisi dan keadaan dimana tindak komunikasi sedang
berlangsung. Kondisi dan keadaan yang dimaksud disini adalah keformalan
berlangsungnya tindak komunikasi antara penutur dan mitra tutur.
Contoh :
Situasi
formal misalnya saat tindak tutur dalam sebuah rapat. Situasi non formal
misalnya saat bercakap-cakap dengan teman sendiri.
E.
Jalur
Tindak Komunikatif
Jalur
tindak komunikatif merupakan sebuah jalan atau sarana yang digunakan dalam
komunikasi antara penutur dan mitra tutur untuk berkomunikasi. Dalam tindak
komunikatif ada dua jalur yang bisa ditempuh untuk dapat menyampaikan pesan
yang ingin disampaikan.
1. Jalur
Lisan
Jalur
lisan dalam tindak komunikatif merupakan komunikasi langsung antara penutur dan mitra tutur.
Contoh
:
·
Komunikasi secara langsung (tatap muka).
2. Jalur
Tulis
Jalur
tulis dalam tindak komunikatif merupakan komunikasi tidak langsung antara
penutur dan mitra tutur, dimana dalam tindak tutur tersebut ada media yang
berperan sebagai penghubung antar keduanya.
Contoh
:
·
Komunikasi melalui surat.
·
Komunikasi melalui pesan singkat (sms).
F.
Peristiwa
Terjadinya Tindak Komunikatif
Peristiwa yang dimaksud di sini adalah
dalam peristiwa apa sebuah komunikasi terjadi antara penutur dan mitra tutur.
Penutur dan mitra tutur saling berkomunikasi dengan maksud menyampaikan sebuah
pesan serta adanya hubungan timbal balik dari keduanya. Dalam peristiwa
terjadinya tindak komunikatif dapat menunjukkan apa yang sedang dikomunikasikan
Contoh :
·
Peristiwa diskusi.
·
Pidato.
·
Ceramah.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tindak
komunikatif merupakan hasil dari suatu ujaran kalimat dalam kondisi tertentu.
Faktor-faktor penentu tindak komunikatif terdiri dari :
1. Penutur
dan mitra tutur.
2. Tujuan
tuturan.
3. Konteks
tuturan.
4. Situasi.
5. Jalur
tindak komunikatif.
6. Peristiwa
terjadinya tindak komunikatif.
Daftar Pustaka
Leech,
GN. 1983. Prinsip-Prinsip Pragmatik
(terjemahan). New York University
Rohmadi,
Mohammad. 2004. Pragmatik Teori dan
Analisis. Yogyakarta: Lingkar
Post a Comment
komentar yang sopan sopan saja