1. Bagaimana kaidah penulisan KATA ...?
Home
»
»Unlabelled
» Kuis kelas X B kaidah penulisan kata
About Author
The part time Blogger love to blog on various categories like Web Development, SEO Guide, Tips and Tricks, Android Stuff, etc including Linux Hacking Tricks and tips. A Blogger Template Designer; designed many popular themes.
Advertisement
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Gabungan terdiri atas dua atau lebih. Jika gabungan kata itu diulang cukup mengulang kata pertama saja.
ReplyDeleteContoh:
Benar : buku-buku berkualitas,gedung-gedung tinggi,meja-meja tulis
Salah : buku berkualitas-buku berkualitas,gedung tinggi-gedung tinggi,meja tulis-meja tulis
· Penggalan kata berubah bunyi
Bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal)
Hura-hura (pengulangan konsonan berubah vokal)
Lauk-pauk (perubahan vokal berubah konsonan)
Ramah-tamah (perubahan vokal berubah konsonan)
2. penulisan gabungan kata
penulisan gabungan kata mengikuti kaidah sebagai berikut :
a) Gabungan kata yang berupa kata majemuk,bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Contoh :
Benar : jasa marga,kereta api cepat,kerja sama,tanggung jawab
Salah : jasamarga,keretaapi,kerjasama,tanggungjawab
b) Gabungan kata serangkai
Gabungan kata yang sudah padu benar,sudah senyawa,tidak dapat dikembalikanke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh: adakalanya,dukacita,halalbihalal,peribahasa.
c) Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat di tulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh: anak-istri saya, ibu bapak saya.
Gabungan terdiri atas dua atau lebih. Jika gabungan kata itu diulang cukup mengulang kata pertama saja.
ReplyDeleteContoh:
Benar : buku-buku berkualitas,gedung-gedung tinggi,meja-meja tulis
Salah : buku berkualitas-buku berkualitas,gedung tinggi-gedung tinggi,meja tulis-meja tulis
· Penggalan kata berubah bunyi
Bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal)
Hura-hura (pengulangan konsonan berubah vokal)
Lauk-pauk (perubahan vokal berubah konsonan)
Ramah-tamah (perubahan vokal berubah konsonan)
2. penulisan gabungan kata
penulisan gabungan kata mengikuti kaidah sebagai berikut :
a) Gabungan kata yang berupa kata majemuk,bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Contoh :
Benar : jasa marga,kereta api cepat,kerja sama,tanggung jawab
Salah : jasamarga,keretaapi,kerjasama,tanggungjawab
b) Gabungan kata serangkai
Gabungan kata yang sudah padu benar,sudah senyawa,tidak dapat dikembalikanke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh: adakalanya,dukacita,halalbihalal,peribahasa.
c) Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat di tulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh: anak-istri saya, ibu bapak saya.
1. Kaidah penulisan kata
ReplyDeleteKaidah penulisan kata adalah tata cara penulisan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Banyak sekali penjabaran tentang kaidah penulisan kata akan tetapi disini kami hanya menggambil sebagian saja.
1. Penulisan kata ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Bahasan kata ulang mencakup: gabungan kata dasar,gabungan kata berimbuhan,gabungan kata dasar berubah bunyi,dan penggunaan gabungan kata harus ditulis berdasarkan pedoman baku sebagai berikut
· Pengulangan kata dasar
Pengulangan kata dasar tidak menggunakan angka dua,tapi menggunakan tanda penghubung.
Contoh:
Benar : cakap-cakap,kota-kota,orang-orang,rumah-rumah,tinggi-tinggi
Salah : cakap2,kota2,orang2,rumah2,tinggi2
· Pengulangan kata berimbuhan
Pengulangan kata turunan (berimbuhan) ditulis dengan kata penghubung, tidak menggunakan angka dua.
Contoh :
Benar : berhubung-hubungan.beramai-ramai,dipukul-pukul
Salah : ber-hubung2-an,ber-ramai2,di-pukul2,me-lambai2
· Pengulangan gabungankata
Gabungan terdiri atas dua atau lebih. Jika gabungan kata itu diulang cukup mengulang kata pertama saja.
Contoh:
Benar : buku-buku berkualitas,gedung-gedung tinggi,meja-meja tulis
Salah : buku berkualitas-buku berkualitas,gedung tinggi-gedung tinggi,meja tulis-meja tulis
· Penggalan kata berubah bunyi
Bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal)
Hura-hura (pengulangan konsonan berubah vokal)
Lauk-pauk (perubahan vokal berubah konsonan)
Ramah-tamah (perubahan vokal berubah konsonan)
2. penulisan gabungan kata
penulisan gabungan kata mengikuti kaidah sebagai berikut :
a) Gabungan kata yang berupa kata majemuk,bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Contoh :
Benar : jasa marga,kereta api cepat,kerja sama,tanggung jawab
Salah : jasamarga,keretaapi,kerjasama,tanggungjawab
b) Gabungan kata serangkai
Gabungan kata yang sudah padu benar,sudah senyawa,tidak dapat dikembalikanke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh: adakalanya,dukacita,halalbihalal,peribahasa.
c) Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat di tulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh: anak-istri saya, ibu bapak saya.
2) Kaidah Penulisan Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabunagn huruf awal, gabungan suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata/
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhndengan hufur kapital.
Misalnya :
TNI Tentara Nasional Indonesia
PSSI Persatuan Sepakbola seluruh indonesia
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata di tulis awal kapital.
Misalnya:
Akpol akademi kepolisian
Bapepam badan pengawas pasar modal
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya di tulis dengan huruf kecil
Misalnya:
rudal seluruh kendali
tilang bukti pelanggaran
Kata berimbuhan
himbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan.
Bentuk-bentuk imbuhan
a. himbuhan (awalan,sisipan,ahiran) ditulis rangkai dengan kata dasarnya
misalnya:
· Himbunan Awalan
Contoh: me(N), ber, di, pe(N), per, se, ke.
Ber-motor, ber-kata, di-baca, dll.
· Himbuhan Sisipan
Contoh: el, em, er, in.
Celoreng, gerigi, kemuning
· Hinbuhan Akhiran
Contoh: kan, an, i.
Mematah-kan, timbang-an, memukul-i,
b. jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau ahiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya
misalnya:
bertepuk tangan, garis bawahi,
c. jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan ahiran sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya
1. Kaidah penulisan kata
ReplyDeleteKaidah penulisan kata adalah tata cara penulisan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Banyak sekali penjabaran tentang kaidah penulisan kata akan tetapi disini kami hanya menggambil sebagian saja.
1. Penulisan kata ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Bahasan kata ulang mencakup: gabungan kata dasar,gabungan kata berimbuhan,gabungan kata dasar berubah bunyi,dan penggunaan gabungan kata harus ditulis berdasarkan pedoman baku sebagai berikut
· Pengulangan kata dasar
Pengulangan kata dasar tidak menggunakan angka dua,tapi menggunakan tanda penghubung.
Contoh:
Benar : cakap-cakap,kota-kota,orang-orang,rumah-rumah,tinggi-tinggi
Salah : cakap2,kota2,orang2,rumah2,tinggi2
· Pengulangan kata berimbuhan
Pengulangan kata turunan (berimbuhan) ditulis dengan kata penghubung, tidak menggunakan angka dua.
Contoh :
Benar : berhubung-hubungan.beramai-ramai,dipukul-pukul
Salah : ber-hubung2-an,ber-ramai2,di-pukul2,me-lambai2
· Pengulangan gabungankata
Gabungan terdiri atas dua atau lebih. Jika gabungan kata itu diulang cukup mengulang kata pertama saja.
Contoh:
Benar : buku-buku berkualitas,gedung-gedung tinggi,meja-meja tulis
Salah : buku berkualitas-buku berkualitas,gedung tinggi-gedung tinggi,meja tulis-meja tulis
· Penggalan kata berubah bunyi
Bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal)
Hura-hura (pengulangan konsonan berubah vokal)
Lauk-pauk (perubahan vokal berubah konsonan)
Ramah-tamah (perubahan vokal berubah konsonan)
2. penulisan gabungan kata
penulisan gabungan kata mengikuti kaidah sebagai berikut :
a) Gabungan kata yang berupa kata majemuk,bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Contoh :
Benar : jasa marga,kereta api cepat,kerja sama,tanggung jawab
Salah : jasamarga,keretaapi,kerjasama,tanggungjawab
b) Gabungan kata serangkai
Gabungan kata yang sudah padu benar,sudah senyawa,tidak dapat dikembalikanke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh: adakalanya,dukacita,halalbihalal,peribahasa.
c) Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat di tulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh: anak-istri saya, ibu bapak saya.
2) Kaidah Penulisan Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabunagn huruf awal, gabungan suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata/
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhndengan hufur kapital.
Misalnya :
TNI Tentara Nasional Indonesia
PSSI Persatuan Sepakbola seluruh indonesia
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata di tulis awal kapital.
Misalnya:
Akpol akademi kepolisian
Bapepam badan pengawas pasar modal
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya di tulis dengan huruf kecil
Misalnya:
rudal seluruh kendali
tilang bukti pelanggaran
Kata berimbuhan
himbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan.
Bentuk-bentuk imbuhan
a. himbuhan (awalan,sisipan,ahiran) ditulis rangkai dengan kata dasarnya
misalnya:
· Himbunan Awalan
Contoh: me(N), ber, di, pe(N), per, se, ke.
Ber-motor, ber-kata, di-baca, dll.
· Himbuhan Sisipan
Contoh: el, em, er, in.
Celoreng, gerigi, kemuning
· Hinbuhan Akhiran
Contoh: kan, an, i.
Mematah-kan, timbang-an, memukul-i,
b. jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau ahiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya
misalnya:
bertepuk tangan, garis bawahi,
c. jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan ahiran sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya
Beberapa gabungan kata yang sudah lazim dapat ditulis serangkai. Lihat bagian Gabungan kata yang ditulis serangkai.
ReplyDeleteKata ganti (kau-, ku-, -ku, -mu, -nya) ditulis serangkai. Contoh: kumiliki, kauambil, bukumu, miliknya.
Kata depan atau preposisi (di [1], ke, dari) ditulis terpisah, kecuali yang sudah lazim seperti kepada, daripada, keluar, kemari, dll. Contoh: di dalam, ke tengah, dari Surabaya.
Artikel si dan sang ditulis terpisah. Contoh: Sang harimau marah kepada si kancil.
Partikel
Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai. Contoh: bacalah, siapakah, apatah.
Partikel -pun ditulis terpisah, kecuali yang lazim dianggap padu seperti adapun, bagaimanapun, dll. Contoh: apa pun, satu kali pun.
Partikel per- yang berarti "mulai", "demi", dan "tiap" ditulis terpisah. Contoh: per 1 April, per helai.
Singkatan dan akronim. Lihat Wikipedia:Pedoman penulisan singkatan dan akronim.
Angka dan bilangan. Lihat Wikipedia:Pedoman penulisan tanggal dan angka.
1. Kaidah penulisan kata
ReplyDeleteKaidah penulisan kata adalah tata cara penulisan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Banyak sekali penjabaran tentang kaidah penulisan kata akan tetapi disini kami hanya menggambil sebagian saja.
1. Penulisan kata ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Bahasan kata ulang mencakup: gabungan kata dasar,gabungan kata berimbuhan,gabungan kata dasar berubah bunyi,dan penggunaan gabungan kata harus ditulis berdasarkan pedoman baku sebagai berikut
· Pengulangan kata dasar
Pengulangan kata dasar tidak menggunakan angka dua,tapi menggunakan tanda penghubung.
Contoh:
Benar : cakap-cakap,kota-kota,orang-orang,rumah-rumah,tinggi-tinggi
Salah : cakap2,kota2,orang2,rumah2,tinggi2
· Pengulangan kata berimbuhan
Pengulangan kata turunan (berimbuhan) ditulis dengan kata penghubung, tidak menggunakan angka dua.
Contoh :
Benar : berhubung-hubungan.beramai-ramai,dipukul-pukul
Salah : ber-hubung2-an,ber-ramai2,di-pukul2,me-lambai2
· Pengulangan gabungankata
Gabungan terdiri atas dua atau lebih. Jika gabungan kata itu diulang cukup mengulang kata pertama saja.
Contoh:
Benar : buku-buku berkualitas,gedung-gedung tinggi,meja-meja tulis
Salah : buku berkualitas-buku berkualitas,gedung tinggi-gedung tinggi,meja tulis-meja tulis
· Penggalan kata berubah bunyi
Bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal)
Hura-hura (pengulangan konsonan berubah vokal)
Lauk-pauk (perubahan vokal berubah konsonan)
Ramah-tamah (perubahan vokal berubah konsonan)
2. penulisan gabungan kata
penulisan gabungan kata mengikuti kaidah sebagai berikut :
a) Gabungan kata yang berupa kata majemuk,bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Contoh :
Benar : jasa marga,kereta api cepat,kerja sama,tanggung jawab
Salah : jasamarga,keretaapi,kerjasama,tanggungjawab
b) Gabungan kata serangkai
Gabungan kata yang sudah padu benar,sudah senyawa,tidak dapat dikembalikanke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh: adakalanya,dukacita,halalbihalal,peribahasa.
c) Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat di tulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh: anak-istri saya, ibu bapak saya.
2) Kaidah Penulisan Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabunagn huruf awal, gabungan suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata/
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhndengan hufur kapital.
Misalnya :
TNI Tentara Nasional Indonesia
PSSI Persatuan Sepakbola seluruh indonesia
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata di tulis awal kapital.
Misalnya:
Akpol akademi kepolisian
Bapepam badan pengawas pasar modal
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya di tulis dengan huruf kecil
Misalnya:
rudal seluruh kendali
tilang bukti pelanggaran
Kata berimbuhan
himbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan.
Bentuk-bentuk imbuhan
a. himbuhan (awalan,sisipan,ahiran) ditulis rangkai dengan kata dasarnya
misalnya:
· Himbunan Awalan
Contoh: me(N), ber, di, pe(N), per, se, ke.
Ber-motor, ber-kata, di-baca, dll.
· Himbuhan Sisipan
Contoh: el, em, er, in.
Celoreng, gerigi, kemuning
· Hinbuhan Akhiran
Contoh: kan, an, i.
Mematah-kan, timbang-an, memukul-i,
b. jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau ahiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya
misalnya:
bertepuk tangan, garis bawahi,
c. jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan ahiran sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya
1. Kaidah penulisan kata
ReplyDeleteKaidah penulisan kata adalah tata cara penulisan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Banyak sekali penjabaran tentang kaidah penulisan kata akan tetapi disini kami hanya menggambil sebagian saja.
1. Penulisan kata ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Bahasan kata ulang mencakup: gabungan kata dasar,gabungan kata berimbuhan,gabungan kata dasar berubah bunyi,dan penggunaan gabungan kata harus ditulis berdasarkan pedoman baku sebagai berikut
· Pengulangan kata dasar
Pengulangan kata dasar tidak menggunakan angka dua,tapi menggunakan tanda penghubung.
Contoh:
Benar : cakap-cakap,kota-kota,orang-orang,rumah-rumah,tinggi-tinggi
Salah : cakap2,kota2,orang2,rumah2,tinggi2
· Pengulangan kata berimbuhan
Pengulangan kata turunan (berimbuhan) ditulis dengan kata penghubung, tidak menggunakan angka dua.
Contoh :
Benar : berhubung-hubungan.beramai-ramai,dipukul-pukul
Salah : ber-hubung2-an,ber-ramai2,di-pukul2,me-lambai2
· Pengulangan gabungankata
Gabungan terdiri atas dua atau lebih. Jika gabungan kata itu diulang cukup mengulang kata pertama saja.
Contoh:
Benar : buku-buku berkualitas,gedung-gedung tinggi,meja-meja tulis
Salah : buku berkualitas-buku berkualitas,gedung tinggi-gedung tinggi,meja tulis-meja tulis
· Penggalan kata berubah bunyi
Bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal)
Hura-hura (pengulangan konsonan berubah vokal)
Lauk-pauk (perubahan vokal berubah konsonan)
Ramah-tamah (perubahan vokal berubah konsonan)
2. penulisan gabungan kata
penulisan gabungan kata mengikuti kaidah sebagai berikut :
a) Gabungan kata yang berupa kata majemuk,bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Contoh :
Benar : jasa marga,kereta api cepat,kerja sama,tanggung jawab
Salah : jasamarga,keretaapi,kerjasama,tanggungjawab
b) Gabungan kata serangkai
Gabungan kata yang sudah padu benar,sudah senyawa,tidak dapat dikembalikanke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh: adakalanya,dukacita,halalbihalal,peribahasa.
c) Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat di tulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh: anak-istri saya, ibu bapak saya.
2) Kaidah Penulisan Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabunagn huruf awal, gabungan suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata/
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhndengan hufur kapital.
Misalnya :
TNI Tentara Nasional Indonesia
PSSI Persatuan Sepakbola seluruh indonesia
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata di tulis awal kapital.
Misalnya:
Akpol akademi kepolisian
Bapepam badan pengawas pasar modal
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya di tulis dengan huruf kecil
Misalnya:
rudal seluruh kendali
tilang bukti pelanggaran
Kata berimbuhan
himbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan.
Bentuk-bentuk imbuhan
a. himbuhan (awalan,sisipan,ahiran) ditulis rangkai dengan kata dasarnya
misalnya:
· Himbunan Awalan
Contoh: me(N), ber, di, pe(N), per, se, ke.
Ber-motor, ber-kata, di-baca, dll.
· Himbuhan Sisipan
Contoh: el, em, er, in.
Celoreng, gerigi, kemuning
· Hinbuhan Akhiran
Contoh: kan, an, i.
Mematah-kan, timbang-an, memukul-i,
b. jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau ahiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya
misalnya:
bertepuk tangan, garis bawahi,
c. jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan ahiran sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
ReplyDeleteMisalnya :
Majalah Perikanan dan Kehutanan
Buku Maju Terus Pantang Mundur
Surat kabar Harian Kompas
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf bagian kata, kata atau kelompok kata
Contoh:
Huruf terakhir kata rumah adalah h
Dia bukan menipu, tetapi ditipu
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya
Contoh :
Nama ilmiah buah manggiss adalah Garcinia Mangostana
Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi "pandangan dunia"
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
ReplyDeleteMisalnya :
Majalah Perikanan dan Kehutanan
Buku Maju Terus Pantang Mundur
Surat kabar Harian Kompas
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf bagian kata, kata atau kelompok kata
Contoh:
Huruf terakhir kata rumah adalah h
Dia bukan menipu, tetapi ditipu
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya
Contoh :
Nama ilmiah buah manggiss adalah Garcinia Mangostana
Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi "pandangan dunia"
Huruf kapital atau huruf besar digunakan sebagai huruf pertama pada setiap kata yang memiliki hubungan dengan nama-nama agama, kitab suci, Tuhan dan termasuk juga kata ganti Tuhan.
ReplyDeleteContoh:
Islam
Kristen
Buddha
Hindu
AL Quran
Injil
Weda
Allah
Yesus
Yang Maha Kuasa
Yang Maha Pengasih
Huruf miring digunakan untuk :
ReplyDeleteMenulis judul sebuah buku, film atau tulisan di dalam kalimat
Contoh :
Novel yang berjudul Cintaku di Kampus Biru adalah salah satu maha karya dari penulis Ashadi Siregar.
Kitab Sutosoma ditulis oleh Mpu Tantular pada zaman kerajaan Majapahit.
Artikel yang berjudul Membangun Negeri di Tengah Moderenisasi Dunia dicekal karena mengandung unsur SARA.
Menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata, atau atau prase pada sebuah tulisan
Contoh :
Buatlah sebuah essay tentang Permasalahan kesehatan di Indonesia ini.
Darmayanti bukanlah seorang penipu tapi orang yang ditipu pada kasus ini.
Menulis nama-nama istilah asing yang digunakan dalam bahasa Indonesia dan nama-nama latin pada penulian teks ilmiah
Contoh :
Budiawan belajar menulis huruf Hiragana dengan serius sebagai bekal dia untuk belajar di negeri Jepang.
Jangkrik, dan belalang adalah kelompok hewan Insecta dari kingdom animalia.
Huruf miring digunakan untuk :
ReplyDeleteMenulis judul sebuah buku, film atau tulisan di dalam kalimat
Contoh :
Novel yang berjudul Cintaku di Kampus Biru adalah salah satu maha karya dari penulis Ashadi Siregar.
Kitab Sutosoma ditulis oleh Mpu Tantular pada zaman kerajaan Majapahit.
Artikel yang berjudul Membangun Negeri di Tengah Moderenisasi Dunia dicekal karena mengandung unsur SARA.
Menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata, atau atau prase pada sebuah tulisan
Contoh :
Buatlah sebuah essay tentang Permasalahan kesehatan di Indonesia ini.
Darmayanti bukanlah seorang penipu tapi orang yang ditipu pada kasus ini.
Menulis nama-nama istilah asing yang digunakan dalam bahasa Indonesia dan nama-nama latin pada penulian teks ilmiah
Contoh :
Budiawan belajar menulis huruf Hiragana dengan serius sebagai bekal dia untuk belajar di negeri Jepang.
Jangkrik, dan belalang adalah kelompok hewan Insecta dari kingdom animalia.
Huruf miring digunakan untuk :
ReplyDeleteMenulis judul sebuah buku, film atau tulisan di dalam kalimat
Contoh :
Novel yang berjudul Cintaku di Kampus Biru adalah salah satu maha karya dari penulis Ashadi Siregar.
Kitab Sutosoma ditulis oleh Mpu Tantular pada zaman kerajaan Majapahit.
Artikel yang berjudul Membangun Negeri di Tengah Moderenisasi Dunia dicekal karena mengandung unsur SARA.
Menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata, atau atau prase pada sebuah tulisan
Contoh :
Buatlah sebuah essay tentang Permasalahan kesehatan di Indonesia ini.
Darmayanti bukanlah seorang penipu tapi orang yang ditipu pada kasus ini.
Menulis nama-nama istilah asing yang digunakan dalam bahasa Indonesia dan nama-nama latin pada penulian teks ilmiah
Contoh :
Budiawan belajar menulis huruf Hiragana dengan serius sebagai bekal dia untuk belajar di negeri Jepang.
Jangkrik, dan belalang adalah kelompok hewan Insecta dari kingdom animalia.
ReplyDeletePengertian Huruf Kapital
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), huruf kapital atau disebut juga dengan huruf besar adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa).
Huruf kapital biasanya selalu diletakkan di setiap awal kata pertama dalam suatu kalimat. Padahal sebenarnya huruf kapital tak hanya dapat digunakan pada awal kata pertama saja tapi juga pada kata-kata setelahnya akan tetapi penggunaan dan penulisannya harus sesuai dengan kondisi dan aturan tertentu yang telah ditetapkan.
ReplyDeletePengertian Huruf Kapital
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), huruf kapital atau disebut juga dengan huruf besar adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa).
Huruf kapital biasanya selalu diletakkan di setiap awal kata pertama dalam suatu kalimat. Padahal sebenarnya huruf kapital tak hanya dapat digunakan pada awal kata pertama saja tapi juga pada kata-kata setelahnya akan tetapi penggunaan dan penulisannya harus sesuai dengan kondisi dan aturan tertentu yang telah ditetapkan.
Belajar membaca. . .
ReplyDeletePengertian Huruf Miring
ReplyDeleteHuruf miring ialah huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Disamping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing.
1. Kaidah penulisan kata
ReplyDeleteKaidah penulisan kata adalah tata cara penulisan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Banyak sekali penjabaran tentang kaidah penulisan kata akan tetapi disini kami hanya menggambil sebagian saja.
1. Penulisan kata ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Bahasan kata ulang mencakup: gabungan kata dasar,gabungan kata berimbuhan,gabungan kata dasar berubah bunyi,dan penggunaan gabungan kata harus ditulis berdasarkan pedoman baku sebagai berikut
· Pengulangan kata dasar
Pengulangan kata dasar tidak menggunakan angka dua,tapi menggunakan tanda penghubung.
Contoh:
Benar : cakap-cakap,kota-kota,orang-orang,rumah-rumah,tinggi-tinggi
Salah : cakap2,kota2,orang2,rumah2,tinggi2
· Pengulangan kata berimbuhan
Pengulangan kata turunan (berimbuhan) ditulis dengan kata penghubung, tidak menggunakan angka dua.
Contoh :
Benar : berhubung-hubungan.beramai-ramai,dipukul-pukul
Salah : ber-hubung2-an,ber-ramai2,di-pukul2,me-lambai2
· Pengulangan gabungankata
Gabungan terdiri atas dua atau lebih. Jika gabungan kata itu diulang cukup mengulang kata pertama saja.
Contoh:
Benar : buku-buku berkualitas,gedung-gedung tinggi,meja-meja tulis
Salah : buku berkualitas-buku berkualitas,gedung tinggi-gedung tinggi,meja tulis-meja tulis
· Penggalan kata berubah bunyi
Bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal)
Hura-hura (pengulangan konsonan berubah vokal)
Lauk-pauk (perubahan vokal berubah konsonan)
Ramah-tamah (perubahan vokal berubah konsonan)
2. penulisan gabungan kata
penulisan gabungan kata mengikuti kaidah sebagai berikut :
a) Gabungan kata yang berupa kata majemuk,bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Contoh :
Benar : jasa marga,kereta api cepat,kerja sama,tanggung jawab
Salah : jasamarga,keretaapi,kerjasama,tanggungjawab
b) Gabungan kata serangkai
Gabungan kata yang sudah padu benar,sudah senyawa,tidak dapat dikembalikanke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh: adakalanya,dukacita,halalbihalal,peribahasa.
c) Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat di tulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh: anak-istri saya, ibu bapak saya.
2) Kaidah Penulisan Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabunagn huruf awal, gabungan suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata/
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhndengan hufur kapital.
Misalnya :
TNI Tentara Nasional Indonesia
PSSI Persatuan Sepakbola seluruh indonesia
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata di tulis awal kapital.
Misalnya:
Akpol akademi kepolisian
Bapepam badan pengawas pasar modal
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya di tulis dengan huruf kecil
Misalnya:
rudal seluruh kendali
tilang bukti pelanggaran
Kata berimbuhan
himbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan.
Bentuk-bentuk imbuhan
a. himbuhan (awalan,sisipan,ahiran) ditulis rangkai dengan kata dasarnya
misalnya:
· Himbunan Awalan
Contoh: me(N), ber, di, pe(N), per, se, ke.
Ber-motor, ber-kata, di-baca, dll.
· Himbuhan Sisipan
Contoh: el, em, er, in.
Celoreng, gerigi, kemuning
· Hinbuhan Akhiran
Contoh: kan, an, i.
Mematah-kan, timbang-an, memukul-i,
b. jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau ahiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya
misalnya:
bertepuk tangan, garis bawahi,
c. jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan ahiran sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya
Reply
1. Kaidah penulisan kata
ReplyDeleteKaidah penulisan kata adalah tata cara penulisan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Banyak sekali penjabaran tentang kaidah penulisan kata akan tetapi disini kami hanya menggambil sebagian saja.
1. Penulisan kata ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Bahasan kata ulang mencakup: gabungan kata dasar,gabungan kata berimbuhan,gabungan kata dasar berubah bunyi,dan penggunaan gabungan kata harus ditulis berdasarkan pedoman baku sebagai berikut
· Pengulangan kata dasar
Pengulangan kata dasar tidak menggunakan angka dua,tapi menggunakan tanda penghubung.
Contoh:
Benar : cakap-cakap,kota-kota,orang-orang,rumah-rumah,tinggi-tinggi
Salah : cakap2,kota2,orang2,rumah2,tinggi2
· Pengulangan kata berimbuhan
Pengulangan kata turunan (berimbuhan) ditulis dengan kata penghubung, tidak menggunakan angka dua.
Contoh :
Benar : berhubung-hubungan.beramai-ramai,dipukul-pukul
Salah : ber-hubung2-an,ber-ramai2,di-pukul2,me-lambai2
· Pengulangan gabungankata
Gabungan terdiri atas dua atau lebih. Jika gabungan kata itu diulang cukup mengulang kata pertama saja.
Contoh:
Benar : buku-buku berkualitas,gedung-gedung tinggi,meja-meja tulis
Salah : buku berkualitas-buku berkualitas,gedung tinggi-gedung tinggi,meja tulis-meja tulis
· Penggalan kata berubah bunyi
Bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal)
Hura-hura (pengulangan konsonan berubah vokal)
Lauk-pauk (perubahan vokal berubah konsonan)
Ramah-tamah (perubahan vokal berubah konsonan)
2. penulisan gabungan kata
penulisan gabungan kata mengikuti kaidah sebagai berikut :
a) Gabungan kata yang berupa kata majemuk,bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Contoh :
Benar : jasa marga,kereta api cepat,kerja sama,tanggung jawab
Salah : jasamarga,keretaapi,kerjasama,tanggungjawab
b) Gabungan kata serangkai
Gabungan kata yang sudah padu benar,sudah senyawa,tidak dapat dikembalikanke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh: adakalanya,dukacita,halalbihalal,peribahasa.
c) Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat di tulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh: anak-istri saya, ibu bapak saya.
2) Kaidah Penulisan Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabunagn huruf awal, gabungan suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata/
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhndengan hufur kapital.
Misalnya :
TNI Tentara Nasional Indonesia
PSSI Persatuan Sepakbola seluruh indonesia
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata di tulis awal kapital.
Misalnya:
Akpol akademi kepolisian
Bapepam badan pengawas pasar modal
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya di tulis dengan huruf kecil
Misalnya:
rudal seluruh kendali
tilang bukti pelanggaran
Kata berimbuhan
himbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan.
Bentuk-bentuk imbuhan
a. himbuhan (awalan,sisipan,ahiran) ditulis rangkai dengan kata dasarnya
misalnya:
· Himbunan Awalan
Contoh: me(N), ber, di, pe(N), per, se, ke.
Ber-motor, ber-kata, di-baca, dll.
· Himbuhan Sisipan
Contoh: el, em, er, in.
Celoreng, gerigi, kemuning
· Hinbuhan Akhiran
Contoh: kan, an, i.
Mematah-kan, timbang-an, memukul-i,
b. jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau ahiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya
misalnya:
bertepuk tangan, garis bawahi,
c. jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan ahiran sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
Menandatangani, menyebarluaskan