ANEHNYA JANDA MUDA
Semenjak kematian suaminya Dewi
benar-benar merubah penampilannya, janda beranak satu itu terlihat sering pergi
ke salon. Tubuh yang molek dan sangat seksi tidak heran jika uang hasil kerjanya hampir sebagian
besar habis digunakan Dewi untuk perawatan. Dewi memang gadis yang glamour, tetapi dibalik keglamourannya dewi memiliki sifat yang
dermawan,disetiap mendapatkan gaji hasil kerjanya dewi selalu memberikan
sebagian uang untuk panti asuhan yang didirikan orangtuanya, hal itulah yang
menyebabkan para warga menyukai sifat janda itu, tetapi penampilan dan keindahan tubuh
tetap yang utama bagi Dewi,
Anang anak Dewi yang berusia dua
setengah tahun sering dititipkan pada orangtua Dewi, kesibuka kerja sebagai
pegawai Bank yang menyebabkan Dewi harus
menitipkan anak semata wayangnya, namu disetiap hari sabtu dan minggu Anang
selalu bersama ibunya karena Dewi libur kerja. Disetiap pulang kerja Dewi menyempatkan untuk menemui anaknya,
membawakan roti coklat kesukaannya dan beberapa susu kalengan.
Akibat kecantikannya ditempat
kerja Dewi sering digoda para lelaki bahkan di rumah pun tak lepas dari godaan
para lelaki genit yang sudah beristi, namun Dewi tidak mempedulikan ocehan itu,
hanya membalas senyum manis. Hal itulah yang menyebabkan para istri cemburu
pada Dewi janda cantik. Terkadang clotehan tidak enak menusuk relung hati Dewi
ketika para istri mencubiri dengan kata jabalai.
Janda berusia 29 tahun itu kini
mengenal malam mingguan kemabli seperti masa mudanya dulu. Nurdin laki-laki
yang lebih tua lima tahun darinya dan memiliki istri yang mandul sering sekali
datang kerumah Dewi, terkadang membawa mobil-mobilan untuk anak Dewi bahkan tak segan Nurdin membawa
bingkisan-bingkisan dan memberi bunga mawar merah, lalu diam-diam mengajak
kencan Dewi tanpa sepengetahuan istrinya. Hal itulah yang membuat Dewi
terkesimah olehnya. Sosok lelaki yang tampan, mampu memberi pengertian tak seorang
istri pun yang mau kehilang sosok suami sepertinya.
Ketika jumat sore pulang kerja
Dewi menjemput Anang mengajak pulang kerumah namun Anang tidak mau pergi dari
rumah Neneknya, Anang justru menangis terisak-isak dan ahirnya Dewi kembali
pulang. Tanpa sengaja Dewi bertemu Nurdin
yang sempoyongan di tepi jalan, badannya lemas dan pucat. "Kenapa kamu Nur..?"
tanya dewi dengan muka melas, sedangkan Nurdin hanya menatap lemah mengigit
gigi hingga terlihat lekuk kerut di pipinya dan mengerang. "Kamu sakit..? ayo
aku antar kedokter". Dewi tidak mengetahui bahwa punggung Nurdin tersayat
senjata tajam. Setelah di dalam mobil Dewi barulah tau Nurdin tersayat samurai
karena di rampok para preman, jam tangan seharga tiga juta,tas berisi laptop
raib dirampas para preman itu, segera Dewi membawa kerumah sakit.
Setelah dokter selasai menjahit
lukanya Nurdin diperbolehkan pulang kerumah namun masih membutuhkan istirahat
yang cukup, Dewi menuntun masuk kemobil dibantu suster. Ketika di perjalanan
pulang masih kurang satu kilo meter Nurdin merintih kesakitan membuat Dewi tak
tega dan ahirnya mengajak Nurdin menginap
dirumahnya.
" Ahhhh,,,, ahhhh,, ahhhh,,,,
sakit, ahhhhh. Jangan di pegang itunya, di lap saja". Ditengah malam Nurdin
merintih kesakitan ketika Dewi membersihkan darah di tubuhnya. Suara itu di dengar oleh warga yang
kebetulan keliling ronda. Mereka penasaran ditengah malam ada suara laki-laki
di dalam rumah seorang janda sedangkan batas bertamu hanya pukul 10.00
malam. Ahirnya mereka menyatroni rumah itu. Tuk ..tuk...tuk...."permisi mbak".
tak lama Dewi membukakan pintu. 'Ada apa pak ? kok malam-malam kesini?", "maap
mbak tadi terdengar suara laki-laki mengerang-ngerang di dalam rumah embak, apa
ada seseorang sedang di rumah embak?" Tanya tukang ronda itu. Dewi justru
membohongi mereka. Dewi takut warga membicarakan hal yang aneh-aneh apalagi
Nurdin menginap di rumahnya. suara tadi hanya nada televisi yang lupa Dewi pelankan volumenya ketika hendak nonton sinetron pak .
Petugas ronda itu percaya tidak percaya akhirnya kembali melanjutkan
rondanya.
Istri Nurdin merasa khawatir
kenapa suami tercinta tidak kunjung pulang akhirnya dia menelvon, tetapi Nurdin
membohongi istrinya dengan beralasan kerja lembur agar sang istri tenang. Jika
berkata jujur pasti istri Nurdin marah-marah karena ditengah malam Nurdin tidur
di rumah seorang janda muda.
Keesokan harinya Nurdin barulah
pulang, janda muda itu benar-benar menghipnotisnya, bayangan yang berkelebat di
otaknya hanya berisi Dewi yang merawat penuh kelembutan,senyuman manis, canda
dan tawanya membuat Nurdin jatuh cinta hingga lupa sang istri. Dewi sering ditelvon dan di sms dengan kata-kata mesra.
Sebuah permasalan yang besar
terjadi tanpa terduga olehnya, ketika Nurdin pergi keluar kota dalam sebuah
forum pertemuan Hpnya tertinggal di dalam kamar dan sialnya sang istri membaca
semua sms. Setelah dia tau bahwa suaminya selingkuh, seketika HP dilempar hingga
hancur berserakan, guci seharga sepuluh juta pun hancur karena kemarahannya,
guling bantal semua berhamburan dan tak
luput foto pernikahan yang dibingkai tepat di atas tempat tidurnya dibanting
hingga hancur berkeping-keping. Dasar laki-laki tidak tau d untung, bajingan
tengik, godain janda murahan. Kemarahan itu tidak berhenti sampai disitu
diambilah sebuah pisau dapur dan kemudian menuju rumah Dewi.
Kemarahan itu tidak diperlihatkan di depan rumah Dewi, sikap santai tanpa ada rasa curiga membuat
Dewi tiada penasaran sedikit pun. Dewi yang menuntun anaknya mepersilahkan
masuk istri Nurdin dan kembali menutup
pintu, disela perbincangan istri Nurdin menyindir secara halus, tetapi
sindiran itu menjadi adu mulut mereka saling mencaci maki, Dewi tak tahan
dengan itu kemudian menghina. "Dasar wanita mandul tidak bisa memberi kepuasan
suami". "Apa kamu bilang..? dasar wanita jablai, mati kamu wanita jablai, dasar
janda murahan, ganggu suami orang. Mati kamuuuuuu". Istri Nurdin menusuk leher
kemudian menusuk perut Dewi dengan pisau dapur, Lima kali tusukan tertancap
tepat di perut, ahirnya Dewi tak berdaya kehabisan darah dan mati. Istri Nurdin
pulang lewat pintu belakang rumah menyelinap-nyelinap hingga sampai rumahnya.
Anang anak usia 2,5 tahun harus menyaksikan pembunuhan itu dan Anang hanya bisa
menangis.
Tangisan Anang terdengar warga
sekitar yang membuat penasaran warga, mengetahui Dewi terbunuh mereka segera
menelvon polisi. Tidak lama kemudia rumah Dewi penuh dengan warga yang
mengerumpul, bahkan pembunuh Dewi ikut bergabung dikrumunan itu untuk
menghilangkan curiga diantara warganya.
Setelah polisi datang dengan dua
mobil patroli dan satu mobil ambulan
sambil mengumpulkan saksi mata. "Adik jangan menangis lagi", kata polisi itu
menenangkan Anang. "Siapa dek yang membunuh ibumu?", "wanita", "pisau", jawab Anang
dengan kata yang belum jelas, orangnya seperti apa? "Tidak berkerudung", Anang
kembali menangis meronta-ronta.
Suasana desa kini menjadi
mencekam, rumah-rumah semua tertutup rapat, takut akan tuduhan-tuduhan. Anehnya
para wanita tidak lagi menggunakan pisau ketika hendak memasak, seketika pisau
benar-benar lenyap, sayuran yang biasanya dicincang kini memasak sayuran tanpa
di iris. Perempuan yang awalnya tidak berkerudung
menjadi berkerudung semua.
Semenjak kejadian itu desa kami
menjadi aneh terutama para wanita.
post by nur wahyu
situs terpercaya agen sabung ayam
ReplyDeletejudi sabung ayam
ReplyDeleteAyam Bangkok
ReplyDelete
ReplyDeleteAGEN POKER TERBAIK DIINDONESIA
AGEN JUDI ONLINE BERKUALITAS
AGEN POKER SANGAT AMAN TERPERCAYA
AGEN OMAHA BERKUALITAS TERJAMIN AMAN
BANDAR CEME TERPERCAYA TERBAIK
POKER899
AGEN DOMINO TERAMAN DAN TERPERCAYA
BANDAR CAPSA YANG PALING AMAN
WHATSAPP : +855884660017
LINE : POKER899
BBM : 55A84D38