Media belajar Media belajar Author
Title: ini bagi yang membutuhkan beberapa pengertian mengenai cerpen
Author: Media belajar
Rating 5 of 5 Des:
CERITA PENDEK Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Sebuah cerpen mengis...


CERITA PENDEK
Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Tokoh dalam cerpen tidak mengalami perubahan nasib.
Adapun ciri-ciri sebuah cerpen adalah sebagai berikut.
1.       Bentuk tulisan singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
2.       Tulisan kurang dari 10.000 kata.
3.       Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
4.       Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja.
5.       Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya.
6.       Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaiannya.
7.       Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat.
8.       Meninggalkan kesan mendalam dan efek pada perasaan pembaca.
9.       Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis, tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan nasib.
10.   Beralur tunggal dan lurus.
11.   Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam.

Unsur yang Membangun Sebuah Cerpen
A.     Unsur intrinsik
Merupakan merupakan unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik itu adalah:
1)      Alur
Rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita
Menurut Nurgiyantoro (1988), terdapat dua teknik penyampaian cerita, yaitu alur progresif atau alur lurus, yang mengisahkan rangkaian peristiwa secara kronologis, dan alur regresif (flashback) atau sorot balik, yang urutan peristiwa ceritanya tidak kronologis atau tidak berurutan.
2. Tokoh
Tokoh adalah pelaku pada sebuah cerita. Tiap-tiap tokoh biasanya memiliki watak , sikap, sifat dan kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh figuran / tokoh pendukung cerita.

3. Penokohan (perwatakan/karakterisasi)
Pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.


4. Latar
Latar merupakan keterangan yang menyebutkan waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa pada sebuah karya sastra
Jenis-jenis latar :
a.           Latar waktu
Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.
b.           Latar tempat
Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
c.           Latar suasana
Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira, sedih romantis.

1.       Sudut pandang
Posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :
a.              Sudut pandang orang pertama
Menggunakan kata ganti “aku” sebagai pelaku utamanya.
b.              Sudut pandang orang ke dua
Menggunakan kata ganti “kamu” sebagai pelaku utamanya.
c.              Sudut pandang orang ke tiga
Menggunakan kata ganti “ia, dia, mereka” sebagai pelaku utamanya.
d.              Sudut pandang campuran
Menggunakan kata ganti “aku” dan “kamu” sebagai pelaku utamanya.

6. Tema
Gagasan utama/pikiran pokok. Tema merupakan pokok pembicaraan yang mendasari cerita . Tema bersifat menjiwai keseluruhan cerita dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh karena itu, untuk menemukan tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak hanya bagian-bagian tertentu dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur yang lainnya.

7. Gaya bahasa/diksi
Cara pengarang cerpen menggunakan bahasa atau pilihan kata yang tepat, indah dan mudah dipahami.
Gorys Keraf membaginya menjadi empat kelompok, yaitu gaya bahasa perbandingan (metafora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antitesis, dan sebagainya), gaya bahasa pertentangan (hiperbola, litotes, ironi, satire, paradoks, klimaks, antiklimaks, dan sebagainya), gaya bahasa pertautan (metonimis, sinekdoke, alusi, eufemisme, elipsis, dan sebagainya), dan gaya bahasa perulangan (aliterasi, asonansi, antanaklasis, anafora, simploke, dan sebagainya). Agar kalian lebih mengetahui gaya bahasa ini secara mendalam, sebaiknya kalian mencari referensi lain mengenai gaya bahasa dari berbagai sumber. Baca dan pelajarilah.

8. Amanat
Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca / pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.
B.     Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada diluar karya sastra, tetapi secara tidak langsung unsur tersebut mempengaruhi karya sastra. Contoh: latar belakang sosial pengarang, faktor ekonomi, budaya, dll.

Nilai-Nilai Di Dalam Cerita Pendek
1.       Nilai Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu.
2.       Nilai Moral
Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak/perangai atau etika.Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa pula nilai moral yang buruk/jelek.
3.       Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu daerah.
4.       Nilai Sosial
Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan antara individu    dalam masyarakat.

Kaidah Dalam Cerpen
1.         Jalan ceritanya disampaikan melalui dialog tokoh atau narasi pengarangnya.
2.         Cerpen percakapan dapat berupa kalimat langsung/kalimat tidak langsung.
3.         Cerpen menggunakan tanda petik ganda.
4.         Cerpen tidak menampilkan kepada kita secara langsun tentang petunjuk lakuan.
5.         Cerpen dapat berupa petunjuk pementasan dan juga dapat berupa tidak petunjuk pementasan.
6.         Cerpen bentuk ceritanya pendek dan memilki paragraf.
7.         Setting/latar diuraikan dengan narasi.
8.         Dialog tokoh-tokohnya tidak ada.
9.         Deskripsi tokoh,penokohan,latar waktu,dan tempat diuraikan narasi.

Struktur Cerpen
1.       Abstrak
Bagian abstrak merupakan ringkasan atau inti cerita. Abstrak pada sebuah teks
cerita pendek bersifat opsional. Artinya sebuah teks cerpen bisa saja tidak melalui
tahapan ini
2.       Orientasi
merupakan struktur yang berisi pengenalan latar cerita berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen. Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca. Dengan kata lain, latar merupakan sarana pengekspresian watak, baik secara fisik maupun psikis.
3.       Komplikasi.
Komplikasi berisi urutan kejadian, tetapi setiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat. Peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Pada tahapan struktur ini, kalian akan mendapati karakter atau watak pelaku cerita yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu dan hal itu diekspresikan dalam ucapan dan tindakan tokoh. Dalam komplikasi itulah berbagai kerumitan bermunculan. Kerumitan tersebut bisa saja terdiri lebih dari satu konfik. Berbagai konflik ini pada akhirnya akan mengarah pada klimaks, yaitu saat sebuah konflik mencapai tingkat intensitas tertinggi. Klimaks ini merupakan keadaan yang mempertemukan berbagai konflik dan menentukan bagaimana konflik tersebut diselesaikan dalam sebuah cerita
4.       Evaluasi penilaian terhadap jalannya cerita atau konflik
5.       Resolusi
Pada resolusi, pengarang akan mengungkapkan solusi dari berbagai konflik yang dialami tokoh. resolusi juga berkaitan dengan koda.
6.       Koda/istilah reorientasi.
Koda merupakan nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca dari sebuah teks. Sama halnya dengan tahapan abstrak, koda ini bersifat opsional.

About Author

Advertisement

Post a Comment

  1. menarik sangat membantu :v balik komen

    ReplyDelete
  2. terima kasih infonya, sangat membantu dalam membuat tugas, sekali lagi terima kasih ^_^

    ReplyDelete

komentar yang sopan sopan saja

 
Top