1. Pengertian
Statistik
Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisa, penafsiran dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka (Ir. M. Iqbal Hasan,. M.M)
2. Pengertian Statistika
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.
3. Pengertian Statistika Pendidikan
Statistika pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan, dalam rangka mengumpulkan, penyusunan, penyajian, penganalisisan bahan keterangan yang berujud angka.
4. Pengertian Data Statistik
Data statistik adalah kumpulan keterangan atau fakta yang menjelaskan mengenai suatu persoalan.
5. Contoh Macam-macam Data
Berdasarkan sifatnya:
Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisa, penafsiran dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka (Ir. M. Iqbal Hasan,. M.M)
2. Pengertian Statistika
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.
3. Pengertian Statistika Pendidikan
Statistika pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan, dalam rangka mengumpulkan, penyusunan, penyajian, penganalisisan bahan keterangan yang berujud angka.
4. Pengertian Data Statistik
Data statistik adalah kumpulan keterangan atau fakta yang menjelaskan mengenai suatu persoalan.
5. Contoh Macam-macam Data
Berdasarkan sifatnya:
- Data
kualitatif, yaitu data yang berupa kategori. Contoh: rusak,
baik, senang, puas, berhasil, gagal dan sebagainya.
- Data
kuantitatif, yaitu data yang berbentuk bilangan atau angka.
Contoh: 1 m, 2 m, 3 meja, 1 kursi dan sebagainya.
Berdasarkan
bentuk data kuantitatif:
- Data
diskrit, yaitu data yang diperoleh dari hasil
perhitungan. Contoh: Banyaknya perserta kuliah hari ini, Banyak pengunjung
pada sebuah Plaza, Penghuni rumah no. 12, dan sebagainya.
- Data
kontinu, yaitu data yang diperoleh dari hasil
pengukuran. Contoh: Jarak tempuh dari rumah ke kampus (km), Hasil Panen
Petani A (ton), Prestasi belajar mahasiswa B (IPK), Keterampilan pegawai C
(menit).
Berdasarkan
Skala Pengukuran:
- Nominal. Skala
nominal merupakan skala data yang sangat sederhana, dimana angka yang
dicantumkan hanya untuk mengklasifikasikan. Variable (data yang dapat
berubah-rubah nilainya) yang datanya merupakan bersekala nominal disebut
variabel nominal.
- Ordinal. Data
ordinal adalah data yang diperoleh dengan kategorisasi, dimana angka-angka
yang dicantumkan merupakan pembeda juga menunjukan adanya urutan tingkatan
yang berdasarkan criteria tertentu.
Ciri-ciri
data berskala nominal, yaitu:
- Angka
yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda saja dari data yang
posisinya stara
- Tidak
berlaku operasi matematik, seperti: >,Data jenis kelamin: pria di beri
tanda 1, perempuan diberi tanda 2; Data mata pencaharian: buruh
diberi tanda 1, pegawai negeri diberi tanda 2, pengusaha diberi tanda 3;
Kode pos: kecamatan A diberi tanda 45391, kecamatan B diberi tanda
45392 dan kecamatan C diberi tanda 45393. Dari contoh tersebut kita tidak
bisa menyatakan bahwa pria lebih rendah dari perempuan dan begitu pula
sebaliknya. Dengan tanda pria =1 tidak berlaku perhitungan +,- atau /.
Misal pria (1) + pria (1) tidak mungkin menghasil 2 adalah perempuan.
Penjelasan yang sama untuk contoh kode pos, missal kode pos 45391 dan
45396 itu hanya membedakan tempat saja.
Ciri-ciri skala ordinal, yaitu :
- Angka
yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda serta menyatakan
tingkatan data saja.
- Tidak
berlaku opersi matematik (X, -, /, + dan ^). Contoh: Data tentang
tingkat pendidikan: lulusan SD diberi tanda 1, lulusan SMP diberi
tanda 2, lulusan SMU diberi tanda 3, lulusan D-1 diberi tanda 4, lulusan
D-2 diberi tanda 5, lulusan S-0 diberi tanda 6, lulusan S-1 diberi tanda
7. Dari contoh tersebut kita hanya dapat menyatakan bahwa tingat pendikan
seseorang lebih rendah atau tinggi saja. Tidak berlaku bahwa seseorang
lulusan SMP yang mempunyai ijazah SD = 1 dan ijazah SMP =2 menjadi
seseorang lulusan SMU yang diberi tanda 3.
- Interval. Data
skala interval adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran yang tidak
mempunyai nilai nol mutlak. Contoh: Suhu 0C - 100C atau 32F - 212F
- Rasio. Data
skala rasio adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan yang
mempunyai nilai nol mutlak. Contoh: Misalnya jumlah buku adalah 5 jika ada
5 buku, maka dinyatakan nilainya 5 dan jika tidak ada buku ,maka nilainya
dinyatakan 0.
Berdasarkan
sumbernya:
- Data
Intern, yaitu data dalam lingkungan sendiri. Contohnya:
data pribadi, spesifikasi produk, beban biaya produksi, kualitas produk
dan sebagainya.
- Data
Ekstern, yaitu data yang diperoleh dari pihak atau sumber
lain, sehingga berdasarkan sumbernya, data ekstern terbagi menjadi dua
bagian lagi, yaitu:
- Data
Ekstern Primer, yaitu data pihak lain yang langsung dikumpulkan
oleh peneliti itu sendiri. Contoh: Peneliti mencatat kapasitas produksi
produk c di pabrik A, peneliti mencatat kualitas produk di pabarik A,
peneliti mencatat penghasilan bulanan pegawai Pabrik A, Peneliti mencatat
prestasi akademik mahasiswa Jurusan A.
- Data
Ekstern Sekunder, yaitu data dari pihak lain yang dikumpulkan
melalui sebuah perantara lagi, lengkapnya data ekstern sekunder adalah
mengambil atau menggunakan, sebagian atau seluruh data dari sekumpulan
data yang telah dicatat atau dilaporkan oleh badan atau orang lain.
Contoh: Peneliti mencatat data kualitas produk C dari hasil laporan
peneliti lainnya untuk diterapkan dalam contoh aplikasi metode barunya
tersebut.
6.
Cara-cara Pengumpulan Data
Ada beberapa macam cara-cara pengumpulan data antara lain yaitu:
a. Angket (Kuesionare)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik kesimpulan penelitian.
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah (a) untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, dan (b) untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto, sebelum kuesioner disusun memperhatikan prosedur sebagai berikut:
Ada beberapa macam cara-cara pengumpulan data antara lain yaitu:
a. Angket (Kuesionare)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik kesimpulan penelitian.
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah (a) untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, dan (b) untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto, sebelum kuesioner disusun memperhatikan prosedur sebagai berikut:
- Merumuskan
tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
- Mengidentifikasikan
variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
- Menjabarkan
setiap variabel menjadi sub-sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
- Menentukan
jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus unit analisisnya.
Contoh Angket
- Angket
Terbuka, yaitu angket dimana responden diberi kebebasan untuk menjawab
Contoh: Metode apa yang digunakan oleh
Bapak/ibu dalam pengajaran PAI dikelas?
a......................
b......................
c......................
d......................
a......................
b......................
c......................
d......................
- Angket
Tertutup, apabila jawaban pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti.
Contoh: Apakah Bapak/Ibu senantiasa
memeriksa hasil pekerjaan anak dikelas?
a. Selau
b. Sering
c. Jarang sekali
a. Selau
b. Sering
c. Jarang sekali
- Angket
semi terbuka, yaitu jawaban pertanyaan sudah diberikan oleh peneliti,
tetapi diberi kesempatan untuk menjawab sesuai kemauan responden
Contoh: Apa
metode yang Bapak?Ibu gunakan dalam pengajaran PAI
a. Diskusi
b. Ceramah
c. ............
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Ditinjau dari sasaran atau obyek yang akan dievaluasi, ada beberapa macam tes dan alat ukur yaitu:
a. Diskusi
b. Ceramah
c. ............
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Ditinjau dari sasaran atau obyek yang akan dievaluasi, ada beberapa macam tes dan alat ukur yaitu:
- Tes
kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengungkap kepribadian seseorang, seperti self–concept,
kreativitas, disiplin, kemampuan khusus, dan sebagainya.
- Tes
bakat atau abtitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
atau mengetahui bakat seseorang.
- Tes
intelegensi atau intellegence test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang
dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur
intelegensinya.
- Tes
sikap atau attitude test, yang sering disebut dengan istilah kala
sikap, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap
berbagai sikap seseorang.
- Tes
minat atau measures test yaitu tes yang digunakan untuk
menggali minat seseorang terhadap sesuatu.
- Tes
prestasi atau achievement test yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
c. Wawancara
Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menentukan dalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail. Oleh karena itu dalam pelaksanaan wawancara diperlukan ketrampilan dari seorang peneliti dalam berkomunikasi dengan responden. Seorang peneliti harus memiliki ketrampilan dalam mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa aman, artinya tidak ragu dan takut dalam menyampaikan wawancara. Seorang peneliti juga harus bersikap netral, sehingga responden tidak merasa ada tekanan psikis dalam memberikan jawaban kepada peneliti.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:
- Pedoman
wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat
garis besar yang akan ditanyakan. Dalam hal ini perlu adanya kreativitas
pewawancara sangat diperlukan, bahkan pedoman wawancara model ini sangat
tergantung pada pewawancara.
- Pedoman
pewawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara
terperinci sehingga menyerupai chek-list. Pewawancara hanya tinggal
memberi tanda v (check).
Dalam
pelaksanaan penelitian dilapangan, wawancara biasanya wawancara dilaksanakan
dalam bentuk ”semi structured”. Dimana interviwer menanyakan serentetan
pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam
menggali keterangan lebih lanjut. Dengan model wawancara seperti ini, maka
semua variabel yang ingin digali dalam penelitian akan dapat diperoleh secara
lengkap dan mendalam.
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam wawancara, antara lain: pengalaman, pendapat, perasaan, pengetahuan, pengeinderaan dan latar belakang pendidikan.
Dalam pelaksanaan wawancara, sering kita temukan dilapangan adanya perbedaan persepsi pandangan tentang hal-hal tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian, antara peneliti dengan orang yang diwawancarai. Berdasar hal tersebut, yang perlu diketahui bahwa dalam penelitian kualitatif naturalistik, ada dua istilah yaitu informasi emic dan etic. Informasi emic adalah informasi yang berkaitan dengan bagaimana pandangan responden terhadap dunia luar berdasar perspektifnya sendiri, sedangkan yang berdasar perspektif peneliti disebut informasi etic.
d. Dokumen
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang bukan dari manusia (non-human resources), diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Dokumen terdiri bisa berupa buku harian, notula rapat, laporan berkala, jadwal kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat-surat resmi dan lain sebagainya.
Selain bentuk-bentuk dokumen tersebut diatas, bentuk lainnya adalah foto dan bahan statistik. Dengan menggunakan foto akan dapat mengungkap suatu situasi pada detik tertentu sehingga dapat memberikan informasi deskriptif yang berlaku saat itu. Foto dibuat dengan maksud tertentu, misalnya untuk melukiskan kegembiraan atau kesedihan, kemeriahan, semangat dan situasi psikologis lainya. Foto juga dapat menggambarkan situasi sosial seperti kemiskinan daerah kumuh, adat istiadat, penderitaan dan berbagai fenomena sosial lainya.
Selain foto, bahan statistik juga dapat dimanfaatkan sebagai dokumen yang mampu memberikan informasi kuantitatif, seperti jumlah guru, murid, tenaga administrasi dalam suatu lembaga atau organisasi. Data ini sangat membantu sekali bagi peneliti dalam menganalisa data, dengan dokumen-dokumen kuantitatif ini analisa data akan lebih mendalam sesuai dengan kebutuhan penelitian.
e. Observasi
Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil yang maksimal, maka perlu dilengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti bukan hanya sekedar mencatat, tetapi juga harus mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.
Seorang peneliti harus melatih dirinya untuk melakukan pengamatan. Banyak yang dapat kita amati di dunia sekitar kita dimanapun kita berada. Hasil pengamatan dari masing-masing individu akan berbeda, disinilah diperlukan sikap kepekaan calon peneliti tentang realitas diamati. Boleh jadi menurut orang lain realitas yang kita amati, tidak memiliki nilai dalam kegiatan penelitian, akan tetapi munurut kita hal tersebut adalah masalah yang perlu diteliti.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi partisipasi dan non-partisipan. Observasi partisipasi dilakukan apabila peneliti ikut terlibat secara langsung, sehingga menjadi bagian dari kelompok yang diteliti. Sedangkan observasi non partisipan adalah observasi yang dilakukan dimana peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat.
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi, antara lain:
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam wawancara, antara lain: pengalaman, pendapat, perasaan, pengetahuan, pengeinderaan dan latar belakang pendidikan.
Dalam pelaksanaan wawancara, sering kita temukan dilapangan adanya perbedaan persepsi pandangan tentang hal-hal tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian, antara peneliti dengan orang yang diwawancarai. Berdasar hal tersebut, yang perlu diketahui bahwa dalam penelitian kualitatif naturalistik, ada dua istilah yaitu informasi emic dan etic. Informasi emic adalah informasi yang berkaitan dengan bagaimana pandangan responden terhadap dunia luar berdasar perspektifnya sendiri, sedangkan yang berdasar perspektif peneliti disebut informasi etic.
d. Dokumen
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang bukan dari manusia (non-human resources), diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Dokumen terdiri bisa berupa buku harian, notula rapat, laporan berkala, jadwal kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat-surat resmi dan lain sebagainya.
Selain bentuk-bentuk dokumen tersebut diatas, bentuk lainnya adalah foto dan bahan statistik. Dengan menggunakan foto akan dapat mengungkap suatu situasi pada detik tertentu sehingga dapat memberikan informasi deskriptif yang berlaku saat itu. Foto dibuat dengan maksud tertentu, misalnya untuk melukiskan kegembiraan atau kesedihan, kemeriahan, semangat dan situasi psikologis lainya. Foto juga dapat menggambarkan situasi sosial seperti kemiskinan daerah kumuh, adat istiadat, penderitaan dan berbagai fenomena sosial lainya.
Selain foto, bahan statistik juga dapat dimanfaatkan sebagai dokumen yang mampu memberikan informasi kuantitatif, seperti jumlah guru, murid, tenaga administrasi dalam suatu lembaga atau organisasi. Data ini sangat membantu sekali bagi peneliti dalam menganalisa data, dengan dokumen-dokumen kuantitatif ini analisa data akan lebih mendalam sesuai dengan kebutuhan penelitian.
e. Observasi
Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil yang maksimal, maka perlu dilengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti bukan hanya sekedar mencatat, tetapi juga harus mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.
Seorang peneliti harus melatih dirinya untuk melakukan pengamatan. Banyak yang dapat kita amati di dunia sekitar kita dimanapun kita berada. Hasil pengamatan dari masing-masing individu akan berbeda, disinilah diperlukan sikap kepekaan calon peneliti tentang realitas diamati. Boleh jadi menurut orang lain realitas yang kita amati, tidak memiliki nilai dalam kegiatan penelitian, akan tetapi munurut kita hal tersebut adalah masalah yang perlu diteliti.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi partisipasi dan non-partisipan. Observasi partisipasi dilakukan apabila peneliti ikut terlibat secara langsung, sehingga menjadi bagian dari kelompok yang diteliti. Sedangkan observasi non partisipan adalah observasi yang dilakukan dimana peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat.
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi, antara lain:
- Harus
diketahu dimana observasi dapat dilakukan, apakah hanya ditempat-tempat
pada waktu tertentu atau terjadi diberbagai lokasi?
- Harus
ditentukan siapa-siapa sajakah yang dapat diobservasi, sehingga
benar-benar representatif?
- Harus
diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan sehingga relevan
dengan tujuan penelitian.
- Harus
diketahui bagaimana cara mengumpulkan data, terutama berkaitan dengan izin
pelaksanaan penelitian.
- Harus
diketahui tentang cara-cara bagaimana mencatat hasil observasi.
7. Pengertian Populasi
Menurut Nazir (2005: 271) pengertian populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Kualitas atau ciri tersebut dinamakan variabel. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan populasi finit sedangkan, jika jumlah individu dalam kelompok tidak mempunyai jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga, disebut populasi infinit. Misalnya, jumlah petani dalam sebuah desa adalah populasi finit. Sebaliknya, jumlah pelemparan mata dadu yang terus-menerus merupakan populasi infinit.
8. Pengertian Sampel
Menurut Sugiyono Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
9. Pengetian Variabel
Hatch & Farhady (1981) Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Data kualitatif adalah data yg
dihimpun berdasarkan cara-cara yg melihat proses suatu objek penelitian. Data
semacam ini lebih melihat kepada proses daripada hasil karena didasarkan pada
deskripsi proses dan bukan pada perhitungan matematis. Teknik pengumpulan data
meliputi pengamatan/observasi, wawancara, studi literatur/pustaka, angket, dll
Sedangkan data kuantitatif jelas mendasarkan hasil penelitian pada perhitungan-perhitungan matematis yg kemudian memberikan gambaran atas suatu fenomena kasus yg diajukan dalam penelitian. Data angka yg dihasilkan menjadi acuan atau parameter tingkat atau level yg telah ditentukan sebelumnya. Cara-cara yg digunakan bisa berupa tes (pra maupun pasca) yg kemudian melalui berbagai proses uji validitas data.
Keduanya bisa jadi meneliti objek studi yg sama, dengan cara berbeda. Jadi kualitatif bukan sekedar kualitas, dan kuantitatif bukan sekedar jumlah. Yg membedakan adalah cara meneliti.
Kualitatif berkutat pada proses,sebagai contoh,
Efek Reflective teaching terhadap kualitas pembelajaran siswa.
Sedangkan kuantitatif berkutat pada hasil, sebagai contoh,
Apakah Reflective teaching dapat meningkatkan prestasi siswa?
Sedangkan data kuantitatif jelas mendasarkan hasil penelitian pada perhitungan-perhitungan matematis yg kemudian memberikan gambaran atas suatu fenomena kasus yg diajukan dalam penelitian. Data angka yg dihasilkan menjadi acuan atau parameter tingkat atau level yg telah ditentukan sebelumnya. Cara-cara yg digunakan bisa berupa tes (pra maupun pasca) yg kemudian melalui berbagai proses uji validitas data.
Keduanya bisa jadi meneliti objek studi yg sama, dengan cara berbeda. Jadi kualitatif bukan sekedar kualitas, dan kuantitatif bukan sekedar jumlah. Yg membedakan adalah cara meneliti.
Kualitatif berkutat pada proses,sebagai contoh,
Efek Reflective teaching terhadap kualitas pembelajaran siswa.
Sedangkan kuantitatif berkutat pada hasil, sebagai contoh,
Apakah Reflective teaching dapat meningkatkan prestasi siswa?
Data kualitatif adalah data yang
berbentuk kata-kata atau yang berwujud pernyataan-pernyataan verbal, bukan
dalambentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus,atau
observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).Bentuk lain
data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman
video.
Data kualitatif mencakup:
- Induktif, yang bertolak dari
satu atau sejumlah data spesifik untuk menurunkan suatu kesimpulan dengan
cara generalisasi, atau analogi atau hubungan kausal
- Deduktif, yaitu suatu proses
berfikir yang bertolak dari suatu proposisi yang sudah ada untuk
memperoleh proposisi baru sebagai kesimpulan dengan silogisme, yaitu
argumentasi yang terdiri atas tiga buah proposisi (premis mayor, premis
minor serta kesimpulan atau konklusi
- Komparatif yaitu dengan
menguraikan persamaan dan perbedaan antara kedua objek data yang diteliti
Post a Comment
komentar yang sopan sopan saja