Media belajar Media belajar Author
Title: LANDASAN TEORI BELAJAR BAHASA INDONESIA
Author: Media belajar
Rating 5 of 5 Des:
LANDASAN TEORI BELAJAR BAHASA INDONESIA PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. ...

LANDASAN TEORI BELAJAR BAHASA INDONESIA


PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Tanpa bahasa kita tidak bisa berkomunikasi maupun berinteraksi dengan orang lain. Selain merupakan alat komunikasi, bahasa berfungsi sebagai identitas bangsa dan alat pemersatu bangsa.  Salah satunya yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah mampu mempersatukan berbagai lapisan masyarakat yang berbeda latar belakang bahasa, suku, dan sosial budaya.
Sebelum menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi terlebih dahulu kita mengalami yang namanya belajar bahasa. Belajar bahasa artinya belajar komunikasi. Setelah melalui proses belajar bahasa, kita juga harus mengetahui bahwa di dalam menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi terdapat landasan teori yang harus kita ketahui. Landasan Teori Belajar Bahasa ada tiga macam yaitu: (1)Teori Behavioristik; (2) Teori Generatif yang terdiri dari Teori Nativisme dan Teori Kognitivisme; (3) Teori Konstruktivisme. Ketiga macam teori tersebut, nantinya akan di bahas dalam makalah ini.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang anda ketahui tentang Hakikat Belajar, Bahasa, dan Pembelajaran ?
2.      Apa yang anda ketahui tentang Landasan Teori Belajar Bahasa ?

C.    Tujuan Masalah

1.      Mahasiswa dapat menjelaskan Hakikat Belajar, Bahasa, dan Pembelajaran;
2.      Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan  Landasan Teori Belajar Bahasa.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hakikat Belajar, Bahasa, Pembelajaran

1.      Hakikat belajar
·         Suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan , meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap,dan mengokohkan kepribadian.
·         Usaha atau rekayasa pembelajaran yang sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental untuk menghasilkan perubahan yang posiftif.

2.      Hakikat Bahasa
·         Pengertian orang tentang bahasa sangat beranekaragam bergantung kepada teori apa yanng di pakai. Karena setiap teori yang dipakai mempunyai definisi yang berbeda anatara yang satu dengan yang lain. (Soeparno, 2002) ;
·         Bahasa merupakan identitas suatu bangsa;
·         Bahasa merupakan alat komunikasi;
·         Bahasa merupakan alat pemersatu.

3.      Hakikat Pembelajaran
·         Usaha menciptakan sistem lingkungan yang terdiri atas komponen pengajaran, tujuan pengajaran, peserta didik,  materi pelajaran, metode pengajaran, media pengajaran, dan faktor administrasi serta biaya proses belajar secara optimal;
·         Proses mendidik atau membelajarkan peserta didik untuk membantu menumbuhkan, mentranformasikan nilai – nilai positif, memberdayakan, dan mengembangkan potensi kepribadian peserta didik.
·         Prinsip proses pembelajaran meliputi : (1) Membentuk  kreasi lingkungan yang dapat membentuk struktur kognitif siswa; (2)Tipe pengetahuan yang harus dipelajari ; (3) Melibatkan peran lingkungan sosial.
·         Prinsip pengelolaan pembelajaran meliputi : (1) Interaktif (proses pembelajaran melalui proses iteraksi guru – siswa; (2) Inspiratif (  proses yang memungkinkan siswa mencoba dan melakukan sesuatu ); (3) Meyenangkan ( proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa dan terbebas dari rasa takut dan menegangkan ) ; (4) Menantang  ( proses yg menatang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir ) Contoh : guru menyuruh siswa untuk presentasi ; (5) Motivasi ( dorongan yg memungkinkan siswa untuk bertindak.

B.     Jenis Landasan Teori Belajar Bahasa

1.      Teori Behavioristik 
Menurut teori Behavioristik, bahasa merupakan bagian yang fundamental dari keseluruhan perilaku manusia. Teori ini lebih memperhatikan pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan anatara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Seorang behavioris menganggap bahwa perilaku berbahasa yang efektif merupakan hasil repson tertentu yang dikuatkan dan nantinya respon itu akan menjadi kebiasaan.
Contoh : (Anak yang minta susu pada ibunya oleh ibu diberi susu)
Maka hal ini apabila selalu dituruti oleh ibu , sang anak akan minta susu dengan cara seperti itu terus. Pernyataan ini diteliti oleh skinner yang dikenal dengan teorinya belajar disebut operant conditioning. Konsep ini mengacu pada kondisi dimana manusia atau binatang mengirimkan respon (ujaran atau kalimat) tanpa ada stimulus yang tampak.

2.      Teori Generatif
a.      Teori Nativisme
Teori nativisme dihasilkan dari pernyataan bahwa pembelajaran bahasa ditentukan oleh bakat. Lenneberg (1967) menyatakan bahwa bahasa itu merupakan perilaku khusus manusia dan cara pemahaman tertentu, pengkategorian, kemampuan, dan mekanisme bahasa yang lain ditentukan secara biologis. Teori Nativisme Chomsky dalam Hadley ( 1993 :48 ) mengatakan bahwa hanya manusialah satu – satunya makhluk Tuhan yang dapat melakukan komunikasi lewat bahasa verbal.  Chomsky juga menyatakan bahwa setiap anak lahir di dunia telah memiliki bekal dengan apa yang disebutnya “ alat penguasaan bahasa” atau LAD ( Language Acquisition Device).
McNeill mendiskripsikan LAD menjadi empat bakat bahasa. Empat bakat bahasa tersebut antara lain :
1.      Kemampuan membedakan bunyi ujaran dengan bunyi lain dalam lingkungan;
2.      Kemampuan mengorganisasikan peristiwa bahasa ke dalam variasi yang beragam;
3.      Pengetahuan adanya sistem bahasa tertentu yang mungkin dan sistem bahasa lain yang tidak mungkin ;
4.      Kemampuan untuk tetap pengevaluasi sistem perkembangan bahasa yang membentuk sistem dengan cara yang paling sederhana dari data kebahasaan yang diperoleh.

b.      Teori Kognitifisme
Slobin (1971) mengatakan bahwa dalam semua bahasa, belajar semantik bergantung pada perkembangan kognitif. Urutan perkembangan itu di tentukan oleh kompleksitas semantik daripada kompleksitas struktural.
Bloom (1976), penjelasan perkembangan bahasa bergantung pada penjelasan kognitif yang terselubung. Apa yang diketahui anak menentukan kode yang di pelajarinya untuk memahami pesan dan menyampaikannya.
3.      Teori Konstruktivisme
Peneliti bahasa melihat bahasa merupakan manifestasi kemampuan kognitif dan afektif untuk dapat menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain, dan untuk keperluan diri sendiri sebagai manusia.
a.       Kognisi dan perkembangan bahasa
  Pieget menggambarkan perkembangan sebagai hasil interaksi anak dengan lingkunganya, dengan interaksi komplementer antara perkembangan kognitif perseptual dengan pengalaman bahasa mereka. Penjelasan tentang perkembangan bahasa anak tergantung pada penjelasan faktor kognitif yang menjadi penyangga bahasa. Apa yang diketahui anak menentukan apa yang mereka pelajari tentang kode bahasa.
Slobin menyatakan bahwa semua bahasa belajar makna yang tergantung pada perkembangan kognitif dan urutan perkembanganya lebih ditentukan oleh kompleksitas makna itu daripada kompleksitas bentuknya. Interaksi sosial dan perkembangan bahasa di sekitar pembelajar akan berpengaruh dalam perkembangan kognitif  karena disesuaikan dengan jenjang usia anak.
Kemampuan Kognitif meliputi :
·         Pengetahuan   : kemampuan mengetahui atau mengingat istilah, fakta, aturan, 
                         urutan, metode, dan sebagainya.
·         Pemahaman    : kemampuan menterjemahkan, menafsirkan , memperkirakan,
                         memahami isi pokok, mengartikan tabel , dan sebagainya.
·         Penerapan       :kemampuan memecahkan masalah, membuat bagan,
 mengunakan konsep , kaidah, prinsip, metode, dan sebaginya.
·         Analisis          : kemampuan memisahkan, membedakan , dan sebaginya.
·         Sintesis           :kemampuan menyusun karangan rencana , program kerja , dan
                        sebaginya.
·         Evaluasi          : kemampuan menilai berdasarkan nprma seperti menilai mutu
                         karangan.

Kemampuan Afektif meliputi :
·         Peneimaan       : Kemampuan menjadi peka tentang sesuatu hal dan menerima
                          sebagaimana adanya.
·         Partisipasi        :Kerelaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu
                         kegiatan.
·         Penilaian dan penentuan sikap : kemampuan memberikan nilai dan menetukan
                                                   sikap.
·         Organisasi       : kemmapuan membentuk system nilai sebagai pedoman hidup.
·         Pembentukan pola hidup        : kemampuan menghayati nilai sehingga
                                                  menjadi pegangan hidup.






Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan :
1.      Hakikat belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan , meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap,dan mengokohkan kepribadian.
2.      Hakikat bahasa merupakan identitas suatu bangsa, alat komunikasi, alat pemersatu.
3.      Hakikat pembelajaran adalah usaha menciptakan sistem lingkungan yang terdiri atas komponen pengajaran, tujuan pengajaran, peserta didik,  materi pelajaran, metode pengajaran, media pengajaran, dan factor administrasi serta biaya proses belajar secara optimal;
4.      Landasan Teori Belajar Bahasa ada tiga macam yaitu: (1).Teori Behavioristik, (2). Teori Generatif yang terdiri dari Teori Nativisme dan Teori Kognitivisme, (3). Teori Konstruktivisme;
5.      Teori Behavioristik lebih memperhatikan pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respon pada dunia sekelilingnya.
6.      Teori Nativisme lebih memperhatikan pada bakat sedangkan teori kognitifisme lebih menekankan pada perkembangan kognitif;
7.      Teori Konstruktivisme menekankan pada kemampuan kognitif dan efektif untuk dapat menjelajah dunia, berhubungan dengan orang lain dan keperluan diri sendiri.
8.      Aspek kognitif tang meliputi : Pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
9.      Aspek afektif meliputi : penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.





DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2012. Mahir Berbahasa Indonesia. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan
Soeparno. 2002. Dasar – Dasar Linguistik. Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya
http://landasanteoriberbahasaindonesia.com/

About Author

Advertisement

Post a Comment

komentar yang sopan sopan saja

 
Top