Media belajar Media belajar Author
Title: Pengertian Semantik Menurut para ahli
Author: Media belajar
Rating 5 of 5 Des:
Kajian kebahasaan yang membahas tentang makna dari tanda-tanda bahasa adalah semantik. Semantik sebagai istilah didalam ilmu bahasa mempun...
Kajian kebahasaan yang membahas tentang makna dari tanda-tanda bahasa adalah semantik. Semantik sebagai istilah didalam ilmu bahasa mempunyai pengertian tertentu. Kata semantik dalam bahasa indonesia (Inggris: semantics) berasal dari bahasa Yunani sema (kata benda yang berarti “tanda” atau “lambang” kata kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai” atau “melambangkan” (Chaer, 2009: 2) yang dimaksud tanda atau lambang disini sebagai padanan kata sema itu adalah tanda linguistik (Perancis: signé linguistique) seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand de saussure (1966), yaitu yang terdiri dari (1) komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahsa dan (2) komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu. Kedua komponen ini adalah merupakan tanda atau lambang, sedangkan yang ditandai atau atau yang dilambanginya adalah sesuatu yang berbeda diluar bahsa yang lazim disebut referen atau hal yang ditunjuk.
Tarigan (1985: 2) mengatakan bahwa semantik dapat dipakai dalam pengertian luas dan dalam pengertian sempit. Semantik dalam arti sempit dapat diartikan sebagai telaah hubungan tanda dengan objek-objek yang merupakan wadah penerapan tanda-tanda  tersebut. Semantik dalam arti luas dapat diartikan sebagai ilmu telaah makna. Semantik menelaah lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan makna satu dengan makna yang lain, dan pengaruhnya terhadap manusia.
Semantik menurut Verharr (2001: 384) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu semantik gramatikal dan semantik leksikal. Istilah semantik ini digunakan para ahli bahasa untuk menyebut salah satu cabang ilmu bahsa yang bergerak pada tataran makna atau ilmu bahsa yang mempelajari makna.
Menurut Chaer (2009: 6-11) jenis semantik berdasarkan tataran atau bagian dari bahasa yang menjadi objek penyelidikan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu (1) semantik leksikal yang merupakan jenis semantik yang objek penelitiannya adalah leksikon dari suatu bahsa, (2) semantik gramatikal yang merupakan jenis semantik yang objek penelitiannya adalah makna-makna gramatikal dari tataran morfologi, (3) semantik sintaksikal yang merupakan jenis semantik yang sasaran penyelidikannya bertumpu pada hal-hal yang berkaitan dengan sintaksis, (4) semantik maksud yang merupakan jenis semantik yang berkenaan dengan pemakaian bentuk-bentuk gaya bahsa, seperti metafora, ironi, litotes, dan sebagainya.
Kata semantik disepakati dengan istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari antar tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Oleh karena itu kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau arti, yaitu salah satu dari tataran analisis bahasa: morfologi, gramatikal, dan semantik (Chaer, 1995: 2). Dapat di ambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan semantik adalah salah satu cabang linguistik yang membahas tentang masalah makna.

Hubungan makna yang disebut relaksi makna antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya sering ditemukan dalam bahasa indonesia. Satuan bahasa yang berupa kata, frase, dan kalimat. Hubungan kemaknaan/relasi makna itu mungkin mengangkut hal kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas), ketercampuran makna (hiponim), kelainan makna (homonimi), kelebihan makna (redundansi), dan sebaginya (Chaer: 2009: 83-105).

About Author

Advertisement

Post a Comment

komentar yang sopan sopan saja

 
Top